Eventually✨

“Kenapa harus malem2 begini sih?” Sunghoon ikut ambil posisi sanderan di loby apartemennya, sekalian nyoba hirup angin malam. Pejamin mata begitu ngerasain angin malam masuk ke pori2 kulit wajahnya. Tapi langsung kaget begitu dia buka mata, dia udah nemuin Jake bediri tepat didepannya.

Jake narik napas berat, trus mulai buka suara.

“Kamu bilang kalau aku beruntung, aku gabakal kejebak di tempat yang menyedihkan itu, jadi aku mutusin buat balik ke Australi begitu aku lulus.”

Sunghoon membeku di tempatnya, cara Jake bicara beda banget dari sebelumnya. Belum sempat bereaksi, Jake bersuara lagi.

“Kamu bilang kebahagiaan itu cuma bersifat sementara, jadi aku berhenti buat peduli tentang segala sesuatu yang permanen dalam hidup aku.” Jake coba nahan isakannya, tapi terdengar jelas kalau suara itu sedikit parau, bikin Sunghoon nyanggupin buat natap dia tepat di manik mata. Mata Jake merah seolah lagi nahan nangis.

“Kamu bilang kebahagiaan hanya datang dalam waktu singkat, jadi aku main dengan siapa aja yang aku temuin tiap aku clubbing.” Jake tersenyum miris. “Clubbing, minum2, itu semua berhasil bikin aku bahagia karena itu adalah satu-satunya cara biar aku bisa lupa sama kamu. Ketika aku ketawa sama seseorang -entah siapapun, itu bikin aku lupa betapa kesepian dan menyedihkannya aku. Dan setiap kali mereka ninggalin apart aku, aku kesepian lagi.” Jake narik napas dalam-dalam, “kamu menuhin pikiran aku lagi.”

Tanpa sadar air mata itu mulai jatuh, bikin pandangan Jake mengabur dan dia jadi susah buat napas. Usap sudut matanya kasar, dan Sunghoon narik pinggangnya gitu aja, kedalam pelukannya. Jake balas melukin erat-erat.

“Maaf.” Sunghoon bersuara pelan, benamin wajahnya di ceruk leher Jake. “Maafin gue.” dia ngulangin lagi, karena dia ga nemuin kata apa yang bisa nenangin Jake setelah tahu kalau dia yang udah ngasih luka dan bikin Jake jadi berubah. Walaupun dia ga inget, tetep dia ngerasa bersalah.

“Aku sedih, sampai kamu balik lagi ke kehidupan aku. Waktu kita ketemu lagi setelah 3 tahun di waktu reunian setelah kecelakaan kamu, aku marah banget. Pengen banget ngumpatin kamu, tapi aku ga bisa maksain diri buat benci kamu, bagaimanapun caranya.”

“Maaf.” Sunghoon serak, angkat kepala buat hirup udara segar.

“Aku kejebak di tempat yang sama untuk waktu yang lama karena waktu berhenti bergerak buat aku. Duniaku berhenti di hari kamu pergi.”

Sunghoon seka airmata Jake pake ibu jarinya, dan tangannya diam disana untuk beberapa saat. Kinipun wajah mereka cuma berjarak beberapa sentimeter.

“Sekarang setelah kamu balik, waktu bergerak lagi buat aku.” bisik Jake sebelum Sunghoon nutup jarak diantara mereka.

Setetes air mata jatuh lagi dari mata Jake, ada rasa lega setelah dia ngeluarin semua yang dia tahan selama ini, dan mungkin, mungkin aja, bintang keberuntungannya akan tetap berada di sisinya secara permanen kali ini.


solitude🌌